Thursday, November 5, 2015

Mengapa Jika Marah Kita Cenderung Bertertiak?


Kemarahan, berasal dari kata marah (bahasa Inggris: wrath, anger; bahasa Latin: ira),
adalah suatu emosi yang mengakibatkan peningkatan denyut jantung, tekanan darah, dan semacamnya.

Marah biasanya disebabkan oleh perasaan tidak senang karena dirinya merasa tersakiti, direndahkan, tidak dihargai.

Para ahli psikologi modern memandang kemarahan sebagai suatu emosi primer, alami, dan matang yang dialami oleh semua manusia pada suatu waktu,
dan merupakan sesuatu yang memiliki nilai fungsional untuk kelangsungan hidup.
Kemarahan dapat memobilisasi kemampuan psikologis untuk tindakan korektif.
Namun, kemarahan yang tak terkendali dapat berdampak negatif terhadap kualitas hidup pribadi dan sosial.


Lalu, kenapa orang marah cenderung berteriak?


Ada seorang yang mengatakan :

Bila dua orang sedang marah, maka hati mereka saling menjauh. Nah, untuk menempuh jarak yang jauh itu mereka saling berteriak agar ucapannya dapat didengar.
Semakin marah, maka semakin keras pula teriakannya, karena jarak kedua hatinya semakin menjauh.

Begitu pula sebaliknya, jika kedua insan saling jatuh cinta. Mereka tidak saling berteriak, mereka berbicara sangat lembut karena hati mereka saling berdekatan.
Bila mereka semakin lagi jatuh cinta, mereka tidak  lagi berbicara. Mereka hanya berbisik. Pada akhirnya, mereka cukup dengan saling memandang, itu saja.
Sedekast itulah dua insan yang saling mengasihi.

Bagaimana caranya untuk meredam kemarahan? Berikut Tips meredamkan kemarahan sesuai petunjuk Rasulullah, in sha Allah.

1. Membaca Ta'awwudz

Bacaannya seperti berikut:
A’udzu billah minasy syaithaanir rajim
(Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk).”

2. Diam.

Dalam sebuah hadits dikatakan, “Kalau kalian marah maka duduklah, kalau tidak hilang juga maka bertiduranlah.” (HR. Abu Dawud).

3. Berwudhu

Dalam sabda Rasulullah,
Kemarahan itu dari setan, sedangkan setan diciptakan dari api, api hanya bisa dipadamkan dengan api, maka jika kalian marah berwudhulah.

4. Mengubah posisi badan.

“Kalau kalian marah maka duduklah, kalau tidak hilang juga maka bertiduranlah.” (HR. Abu Dawud).

5. Bersujud.

Maksud dari bersujud adalah shalat sunnah minimal dua rakaat.
“Ketahuilah, sesungguhnya marah itu bara api dalam hati manusia. Tidaklah engkau melihat merahnya kedua matanya dan tegangnya urat darah di lehernya? Maka barangsiapa yang mendapatkan hal itu, maka hendaklah ia menempelkan pipinya dengan tanah (sujud).” (HR. Tirmidzi).

SHARE THIS

Author:

Facebook Comment

22 comments:

  1. Sama kaya w gan, kadang kalo w kesel, suka teriak2 gak jelas :v

    ReplyDelete
  2. Mungkin Orang itu kurang Refresing jadi hawa tubuhnya marah saja. Hahahhaha

    ReplyDelete
  3. Mungkin Orang itu kurang Refresing jadi hawa tubuhnya marah saja. Hahahhaha

    ReplyDelete
  4. Hati yang saling menjauh, analogi yang sangat brilian. Inspiratif gan..

    ReplyDelete
  5. bener tuh ,,. semakin marah ,. semakin ga karuan kelakuan ,,. hehe

    ReplyDelete
  6. kalau marah gua sih biasanya ya diem :v atau gak istigfar :v

    ReplyDelete
  7. Kalo marah malah pengen teriak sekeras kerasnya :v

    ReplyDelete
  8. alhamduliLLah saya termasuk orang yang diam kalo lagi marah :)

    ReplyDelete
  9. Untuk gw orangnya pendiam "D

    http://www.berbagiilmu32.info/2015/11/top-3-penyedia-situs-penyimpanan-file.html

    ReplyDelete
  10. Waah berwudhu adalah salah satu yang paling ampuh ternyata...makasih ilmunya Gan :D

    ReplyDelete
  11. udah terbiasa gan mungkin kalo marah berteriak dan berwudhu mungkin bisa membantu meredakan amarah kita gan

    ReplyDelete
    Replies
    1. in sha Allah mas, karena itu mengikuti petunjuk Rasulullah:)

      Delete
  12. marah ? banting apapun yang ada, yang harganya murah :3 :v

    ReplyDelete